Reses Yurman Hamedi, Masyarakat Keluhkan Minimnya Infrastruktur
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Senin 08-03-2021,10:02 WIB
- Hampir 30 Tahun, Tak Tersentuh Pembangunan
ULOK KUPAI RU- Masalah infrastruktur menjadi keluhan masyarakat di Desa Pagardin dan Desa Pondok Bakil, Kecamatan Ulok Kupai serta masyarakat Desa Tanjung Alai di Kecamatan Napal Putih. Hal ini disampaikan masyarakat pada saat agenda menjaring aspirasi masyarakat atau Reses oleh Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Yurman Hamedi, S.IP dari Partai Perindo Daerah Pemilihannya (Dapil) yang meliputi Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
Yurman Hamedi mengatakan, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh DPRD Provinsi Bengkulu terkait Reses masa persidangan ke I tahun 2021. Dirinya turun ke masyarakat di Dapil sejak tanggal 1-5 Maret 2021 lalu. Dari lima hari jadwal yang telah diagendakan itu, sebanyak tiga hari mulai dari tanggal 2-4 Maret, dimanfaat oleh Yurman Hamedi untuk berdialog langsung dengan konstituennya yang dikemas pada acara Reses dengan tetap mematuhi dan menerapkan Prokes Covid-19 secara ketat. Khusus di tanggal 1 dan 5 Maret, dimanfaatkan oleh Yurman Hamedi, untuk meninjau kondisi infrastruktur dan pembangunan fisik di Dapil-nya.
Yurman Hamedi mengaku, dari rangkaian Reses dan kunjungan ke lapangan yang ia laksanakan selama lima hari itu, banyak menerima keluhan infrastruktur dari masyarakat. Diantaranya, diungkapkan Yurman Hamedi, desakan terhadap pembangunan dan peningkatan kapasitas akses jembatan gantung seperti di Desa Pagardin dan Pondok Bakil hingga pembangunan jalan poros desa yang merupakan bagian dari link jalan Ketahun-Napal Putih yang melewati Desa Pondok Bakil sampai Desa Tanjung Alai.
Menyikapi keluhan tersebut, kata Yurman Hamedi, Ia akan berusaha semaksimalmungkin untuk mendapatkan kegiatan pembangunan infrastruktur yang diharapkan oleh masyarakat agar terealisasi. Sebagaimana diketahui, daerah Desa Tanjung Alai, Pondok Bakil dan Pagardin, sejak 20 tahun terakhir, tidak pernah tersentuh oleh pembangunan infrastruktur. Walaupun, lanjut Yurman Hamedi, secara bertahap, kondisi ekonomi masyarakat di tiga desa ini mulai tumbuh dengan baik. Jika semua itu tanpa didukung dengan pembangunan infrastruktur maka pertumbuhan ekonomi itu, tidak akan berlangsung maksimal. Sehingga harapan yang masyarkat selama agenda Reses berlangsung beberapa hari ini, menurut Yurman Hamedi, aspirasi itu dapat diperjuangkan dan direalisasikan.
\"Rata-rata pada agenda Reses yang kita gelar, masyarakat mengeluhkan infrastruktur. Kita akan berusaha semaksimalmungkin untuk mendapatkan kegiatan pembngunan infrastruktur sesuai kondisi tiga desa ini yang meliputi Pondok Bakil, Tanjung Alai dan Pagardin. Sejak 20 tahun, bahkan 25 tahun terakhir, tidak pernah tersentuh pembangunan infrastruktur karena tidak bisa kita pungkiri bahwa ekonomi tidak akan bisa tumbuh dengan baik bila tidak didukung dengan pembangunan infrastruktur yang maksimal,\" terangnya.
Selain meluangkan waktu untuk beraudiensi atau menerima aspirasi secara langsung dari masyarakat. Agenda Reses masa sidang I, juga dimanfaatkan oleh Yurman Hamedi untuk meninjau langsung kondisi infrastruktur dasar dan pembangunan yang berlangsung di wilayah dapilnya. Dari rangkaian peninjauan yang sempat dilakukan, Yurman Hamedi menyadari, kondisi infrastruktur terkhusus pada tiga desa yakni Pondok Bakil, Tanjung Alai dan Pagardin, dalam keadaan memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari Pemprov Bengkulu.
\"Sekaligus kita cek kondisi fisik infrastruktur khususnya jalan di jalur sungai Ketahun ini. Besar harapan, dalam pembahasan sidang I nanti, apa yang menjadi harapan masyarakat, dapat kita wujudkan,\" imbuhnya.
- Eks Galian Tambang Jadi Sorotan
Di sisi lain, dalam agenda Reses yang digelarnya, Yurman Hamedi, S.IP, turut menerima laporan dan menemukan lubang eks galian tambang batu bara (BB) yang terbukti, belum direklamasi atau dikembalikan fungsinya oleh perusahaan pertambangan. Lebih lanjut, keberadaan lubang eks galian tambang BB ini, ditegaskan Yurman Hamedi, akan menjadi catatan khusus baginya, untuk segera ditindaklanjuti.
\"Kita juga menerima laporan dari masyarakat dan menemukan langsung, lubang eks galian tambang yang belum direklamasi. Ini akan menjadi catatan khusus, dalam waktu singkat, saya akan berkoordinasi dengan Pansus RTL untuk mengecek langsung persoalan yang dikeluhkan masyarakat tentang keberadaan galian eks tambang BB tersebut. Sekali lagi kita tegaskan, dari hasil Reses masa sidang I tahun 2021 ini, kami banyak menemukan harapan masyarakat tentang pembangunan infrastruktur secara maksimal,\" demikian Yurman Hamedi.(sig/prw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: